About This Blog

Jumat, 09 Desember 2011

BUDIDAYA IKAN LELE



Salah satu tempat makan favorit saya adalah warung makan lesehan. Kalau di Makassar lebih dikenal dengan sebutan sari laut.  Makanan yang disajikan lezat dan yang saya suka adalah tidak perlu mengeluarkan duit banyak. Menu di warung lesehan rata-rata hampir semua sama. Ayam goreng, ayam bakar,bebek, cumi, ikan baronang, pecel lele dan banyak lagi. Namanya saja “ Sari Laut” tentu yang paling banyak dihidangkan adalah ikan, lha kok ada ayam ya???
Orang-orang Indonesia paling gemar memakan ikan, dihidangkan dengan dibakar,digoreng atau dimasak semuanya lezat dan bergizi tinggi. Nah salah satu ikan yang paling laku di warung lesehan adalah ikan lele.
Bentuknya cukup unik, panjang, sedikit berlendir, licin dan berkumis. Ikan ini cukup mengandung vitamin dan mineral serta sangat mudah mengembangbiakkannya.

Budidaya ikan lele organik menjadi pilihan yang tepat untuk mengembangbiakkan lele. Peluang bisnis yang besar dari budidaya lele menyebabkan banyaknya orang melakoni usaha ini.  Perawatan lele cukup mudah dan tidak terlalu makan biaya. Untuk tempat pembiakan cukup dengan membuatkan kolam air tawar dan ram untuk mencegah lele keluar dari kolam.


Untuk permulaan, buatlah kolam dengan ukuran 2×3 meter dengan  dengan ketinggian 120 cm. Untuk lebih menghemat, bata hanya digunakan untuk membuat dinding kolamnya saja. Untuk alas kolam dapat dengan menggunakan terpal ukuran 50 meter. Kedalaman air sebaiknya 80 cm, ini agar lele tidak pendek.
Untuk air, dapat menggunakan air sumur,pam,sungai dan lainnya. Yang penting air tersebut bersih dan tidak tercemar. Diatas kolam pasanglah ram atau jaring agar ikan tidak loncat. Untuk pakan anda dapat menaburkan pupuk urea,tsp atau pupuk kandang. Biarkan sekitar 7 hari agar pakan alami berupa plangton terbentuk.

Untuk pembenihan bisa dengan memasukkan 300 sampai 400 ekor yang seukuran ibu jari. Sebelum dimasukkan ke dalam kolam ada baiknya benih-benih tadi di bersihkan dari hama dengan memasukkan formalin kedalam wadah sebanyak 35 gram. Biarkan selama kurang lebih lima menit. Setelah itu kita dapat mengaklamasi air yang ada dalam wadah penampungan sementara. Masukkan air kolam perlahan-lahan kedalam  wadah penampungan benih. Biarkan airnya bercampur. Hal ini dimaksudkan agar benih-benih tadi bisa menyesuaikan perlahan dengan air kolam.

Setelah 15 menit bibit dapat dipindahkan ke kolam. Sebaiknya pada saat pagi atau sore. Jangan langsung diberi makan, biarkan benih-benih tadi memakan pakan alaminya. Setelah satu minggu baru diberi makanan tambahan. Untuk pakannya, lele bisa diberikan pelet dan cacahan usus ayam. Selain itu sisa makanan semalam pun bisa diberikan ke lele karena lele makan segalanya.

0 komentar:

About This Blog

  © Blogger template Merdeka by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP